Selasa, 14 Februari 2012

MY Works I


Mencoba Menjadi Anak Yang Baik
‘’.. Iwan, kembalikan sepatuku!! Teriak Meta sambil menangis . Aku semakin senang membawa sebelah sepatunya.’’suruh siapa coba pamer sepatu ! manalagi mengatai sepatu orang.’’ Kata Iwan Aku berhasil melempar sepatu Meta  ke luar pintu gerbang sekolah . Tapi sayangnya Pak Ujang cepat-cepat mengambil sepatu itu dan mengembalikan pada Meta . ‘’ Ini sepatunya Neng Meta..’’ .kata Pak Ujang . Kemudian Pak ujang menasihatiku untuk tidak berbuat seperti itu lagi pada teman-temanku . Ucapan pak Ujang kuhiraukan , Aku langsung ngeloyor masuk kelas .
Di dalam kelas ibu guru memanggil aku. Aku sudah yakin bahwa aku akan dimarahi gara-gara soal tadi . yap.. perkiraan ku benar sekali . kemudian aku langsung membenarkan diri .’’ Meta duluan ,Bu !. Dia telah menghina sepatu saya. Kemudian Bu Guru menyuruhku untuk saling bermaafan dengan Meta.
Kukira masalah yang tadi sudah selesai , ternyata tidak . Aku masih harus ke ruang guru. Ternyata di ruang guru ada Ibuku. ‘’Huh kenapa sih harus bawa-bawa ibu segala dalam masalah ini!ujar ku kesal.Ibu menatapku dengan wajah yang ku tak mengerti . Seperti biasaya Ibu tidak pernah marah padaku. Aku lebih senang ibu marah daripada sedih. Ibu sudah diberitahu oleh guru atas kelakuanku di sekolah.’’Iwan , kamu sayang sama Ibu apa tidak ? kalau kamu sayang, tolong ya jadi anak yang baik..ujar Ibu sambil membelai rambutku .
Aku berjalan perlahan menuju kantin . Disana aku ingin mengisi perut siapa tahu setelah itu semangatku bisa bangkit lagi. Aku membeli sebungkus roti dan satu teh gelas hampir saja aku tak membayar kalau saja tak ingat nasihat dari ibu . Diberikannya uang Rp.2000 pada Bu Kantin . Bu kantin sedikit bingung melihatku membayar . ‘’Aduh jangan-jangan Bu Kantin tahu selama ini aku tidak membayar kalau membeli di kantin..ujarku dalam hati.
Entah kenapa hari ini roti yang kumakan rasanya lain dari seperti biasanya. Setelah aku membeli roti, Aku masih menyempatkan membeli satu permen gagang. Dan kali ini aku membeli bukan mengambil.
Seperti biasa, jika pulang ke rumah aku naik angkot.Aku ingin segera pulang untuk bisa mengakhiri hari yang tak menyenangkan ini. Kuambil uangku di saku untuk membayar angkot nanti.’’oh Tidak uangku sudah habis ,aku baru ingat bahwa aku tadi membeli roti, teh, dan satu permen .Timbullah di benakku ‘’seandainya tadi aku tidak usah membayar di kantin pasti uangku tidak akan habis...menjadi anak baik itu tidak menyenangkan’’.kesalku.
Aku perhatikan seluruh penumpang yang ada di angkot tersebut dan berharap ada salah satu dari penumpang menjatuhkan uang Rp.500.Satu demi satu turun . Tinggal seorang ibu tua yang duduk bersebelahan denganku.’’ Ini kesempatan terakhirku, jika tidak ada aku akan langsung lari dan tak usah membayar angkot ini.
Ternyata ketika ibu itu mengambil uang untuk membayar, jatuhlah uang Rp.100.000 . Aku tambah girang karena uang sebanyak itu bisa aku belikan apa saja yang aku mau . Tetapi di sisi lain , aku teringat ucapan Ibu tadi, sehingga dipungutlah uang yang jatuh itu dan diberikan pada Si ibu itu, ‘’hmm.. Bu ini uangnya.ujarku dengan nada lirih. ‘’O..iya makasih dik. Kamu anak yang baik . Melihat ibu itu senang entah mengapa aku juga ikut senang. Akhirnya aku turun dari angkot dan ingin jujur bahwa uangnya kurang .’’pak maaf..kemudian Pak Angkot tersebut langsung berkata ‘’Tidak usah bayar dik udah dibayarin ibu yang tadi’’. Mendengar itu aku senang sekali dan aku tahu bahwa menjadi anak yang baik itu menyenangkan sekali . Semoga aku terus menjadi anak yang baik dan tidak nakal lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar